Sehat Bersama Susu Kedelai

 

 
JIKA harga susu sapi membumbung tinggi, mungkin susu kedelai dapat dijadikan sebagai penggantinya. Karena kandungan protein dalam susu kedelai hampir sama dengan kandungan protein dalam susu sapi. Selain itu, dua gelas susu kedelai sudah memenuhi 30% kebutuhan protein dalam sehari.
Komposisi susu kedelai hampir sama dengan komposisi susu sapi. Oleh karena itu, susu kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. Susu kedelai sangat baik dikonsumsi oleh mereka yang alergi terhadap susu sapi maupun mereka yang menderita lactose intolerance (yaitu mereka yang kurang atau tidak mempunyai enzim laktase dalam saluran pencernaannya sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi).
Laktosa susu sapi yang berhasil sampai ke usus besar akan dicerna oleh mikroba usus. Akibatnya, mereka yang tidak toleran terhadap laktosa akan menderita diare setiap kali mengonsumsi susu sapi. Kejadian tersebut biasanya terjadi pada orang dewasa yang sejak kecil tidak minum susu dan umumnya berasal dari kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Mutu protein dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu protein dalam susu sapi. Memang kandungan mineral susu kedelai (terutama kalsium) lebih sedikit jika dibandingkan dengan susu sapi. Karena itu, penambahan atau fortifikasi mineral dan vitamin biasanya sering dilakukan oleh industri yang memproduksi susu kedelai.
Jika dibuat dengan cara yang kurang baik, susu kedelai diduga masih mengandung senyawa-senyawa antigizi dan senyawa penyebab off-flavor (penyimpan cita rasa dan aroma pada produk kedelai olahan) yang berasal dari bahan baku kedelai itu sendiri. Senyawa-senyawa antigizi itu, antara lain, antitripsin, hemaglutinin, asam fitat, dan oligosakarida penyebab flatulensi (timbulnya gas dalam perut sehingga perut menjadi kembung). Sedangkan senyawa penyebab off-flavor pada kedelai, misalnya, glukosida, saponin, estrogen, dan senyawa-senyawa penyebab alergi. Dalam pembuatan susu kedelai, senyawa-senyawa itu harus dihilangkan agar menghasilkan susu kedelai dengan mutu yang baik dan aman untuk dikonsumsi.
Begitu pula dalam hal pengemasannya. Dikarenakan proses susu kedelai yang memang tidak tahan lama. Sebelum kita bahas bagaimana sih cara mudah membuat susu kedelai, kita lihat dulu sejarah dan manfaat dari kedelai. Oke… next…….
Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar glycine ururiencis merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (glycine max (L) merril). Berasal dari daerah Manshukuo (Tiongkok Utara).
Di Indonesia, yang dibudidayakan mulai abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria, Jepang (Asia Timur), dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika.
Kacang kedelai yang diolah menjadi tepung kedelai secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 kelompok manfaat utama. Yaitu olahan dalam bentuk protein kedelai dan minyak kedelai. Dalam bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang diolah menjadi susu, vitsin, kue-kue, permen, dan daging nabati serta sebagai bahan industri bukan makanan, seperti kertas, cat cair, tinta cetak, dan tekstil.
Kedelai mengandung sejumlah serat kasar dan beberapa senyawa bioaktif yang dapat bereaksi atau menetralisasi bahan yang bersifat toxic (toxic akibat bakteri, seperti sakit perut/diare dapat disembuhkan dengan kedelai yang dibuat tempe). (Sumber: Leafleat Hari Kesehatan Nasional Ke-40-Indonesia Sehat 2010, Depkes 2004)
Menurut Prof. Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, M.S., ahli pangan dan gizi dari IPB, kebiasaan mengonsumsi kedelai dapat membantu mencegah dan mengobati beragam penyakit seperti:
 Kanker (payudara, usus besar, prostat, paru-paru, perut, rectal, rahim) dan penyakit jantung koroner: karena adanya senyawa phytoestrogen dan isoflavon.
 Diabetes (kencing manis): Karena adanya serat makanan yang bersifat larut sehingga dapat menurunkan kolestrol dan gula darah.
 Osteoporosis (kerapuhan tulang): Karena adanya sejumlah peptida hasil pencernaan kacang kedelai yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium oleh usus.
 Terapi pergantian hormon: Karena adanya senyawa asam fitrat yang dapat mengendalikan zat besi, juga senyawa-senyawa yang bersifat antioksidan (menangkal pengaruh dari radikal bebas). sumber : http://radarlampung.co.id/web/index.php?option=com_content&task=view&id=11046&Itemid=46

Leave a comment